Pendidikan bagi masyarakat
Pentingnya pendidikan Pada zaman sekarang, sudah banyak
perkembangan dengan sekolah-sekolah. Dulu, ketika globalisasi belum berpengaruh
di dunia ini, sekolah masih jarang dan fasilitas ataupun guru-guru pengajar
masih relatif kurang memadai. Namun, di zaman yang serba modern ini, kita sudah
tidak perlu repot-repot lagi untuk memuntut ilmu di sekolah, karena pada waktu
sekarang ini sudah banyak sekolah yang didirikan oleh pemerintah. Tidak itu
saja, fasilitas dan tenaga pendidiknya juga sudah sangat berpengalaman dalam
bidangnya.
Kita perlu ingat bahwa kata
“sekolah” dan “sekolahan” itu mempunyai arti yang bebeda, jika sekolah adalah
suatu proses seseorang dalam mendapatkan ilmu dan pembimbingan dari pada guru
agar bisa berguma bagi masa depannya kelak. Sedangkan sekolahan sendiri adalah
suatu tempat yang digunakan atau dipakai untuk sekolah. Jadi dapat dikatakan
bahwa sekolah adalah “proses” dan sekolahan adalah “tempat”.
Sebenarnya, tujuan atau fungsi
dari sekolah itu sendiri dibagi menjadi dua garis besar yaitu: fungsi
pendidikan dan fungsi pengajaran. Fungsi pendidikan yaitu fungsi yang mencacu
pada akhlak atau tingkah laku dan kepribadian seseorang. Jadi, melalui fungsi
ini, seseorang dapat dibentuk kepribadiannya dalam sekolah. Sedangkan fungsi
pengajaran yaitu fungsi yang mengacu pada pengetahuan dan kemampuan seseorang.
Jadi, melalui fungsi ini, seseorang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan (IPTEK)
yang memadai dan dapat menjadi bekal di masa yang akan datang.
Jadi, di sekolah sebenarnya kita
tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan saja, melainkan
mendapatkan apa yang disebut akhlak, yaitu, sesuatu yang dapat mempengaruhi
kepribadian seseorang dalam bertingkahlaku yang baik sesuai dengan norma yang
berlaku.
Namun, yang akhir-akhir ini
sering menjadi pertanyaan publik, apakah semua sekolah bisa memberikan manfaat
dan menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya, mengingat zaman pun semakin maju
dan persaingan kerja pun semakin ketat. Pertanyaan itu muncul dikarenakan pada
zaman sekarang ini banyak kita ketahui tentang adanya sekolahan favorit.
Misalnya anak yang sekolah di sekolahan favorit tersebut kebanyakan memperoleh
ilmu dan kemempuan yang tinggi dan bisa bersaing dalam dunia kerja, tetapi,
mengapa anak yang sekolah di sekolahan tidak favorit
kebanyakan kurang bisa bersaing dan mendapatkan ilmu yang kurang juga.
Walaupun sebenarnya pemerintah
sudah menetapkan standar tingkat pendidikan atau kurikulum yang berlaku melalui
mentri pendidikan nasional, tetapi di setiap sekolahan juga ada program-program
tersendiri yang dibuat oleh pihak sekolahan dan dilakukan dalam
lingkup sekolah itu saja. Jadi, program sekolah dapat mempengaruhi kualitas sekolah
itu juga.
Itu merupakan salah satu factor
eksternal (dari luar) yang mepengaruhi kualitas pendidikan. Selain program dari
sekolah itu sendiri, keadaan suatu daerah yang menjadi tempat sekolahan juga
mempengaruhi. Misalnya daerah yang masih primitive atau daerah yang tertinggal,
disana banyak sekali anak-anak yang tidak bisa bersekolah dengan mudah kerena
masih jarangnya sekolahan yang didirikan di daerah itu dan jalur transportasi
dan komunikasi pun juga masih sangat sulit.
Sekolahan tidak banyak berpengaruh
terhadap hasil dari siswa yang bersekolah di sekolahan tersebut. Karena tidak
semua sekolahan yang favorit bisa mencetak siswa yang berprestasi, dan begitu
pula sebaliknya dengan sekolahan yang tidak favorit juga bisa mencentak siswa
yang unggul.
Karena sekolah merupaka sebuah
proses yang harus dijalani untuk mendapatkan ilmu, muka, dalam berlangsungnya
proses tersebut ada faktor-faktor yang mempengaruhi atau mengganggunya. Daik
itu berasal dari luar diri seseorang ataupun dari dalam diri seseorang
tersebut.
Untuk mempersiapkan diri kita
dalam melangkah menuju masa depan yang lebih baik, maka kita juga harus sekolah
dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk menghilangkan semua faktor yang
mengganggu peroses belajar kita di sekolahan. Agar kita bisa berkoonsentrasi
penuh dalam belajar dan menuntut ilmu untuk masa depan.
Sistem
pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan.
Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia
yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand,
Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai
tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan
IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat
menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari
kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang
melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita
mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi
mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan
nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar